Sungguh suatu perasaan yang sulit di ungkapkan dengan kata-kata, bagaimana tidak anak sulungku, Abdurrachman dalam waktu dekat ini akan pergi menuntut ilmu di sebuah pesantren. Yang pasti akan kami lewati masa yang sangat panjang untuk tidak melakukan kegiatan bersama-sama lagi.
Dahulu aku sangat bisa menenangkan para sahabat, teman, kenalan atau bahkan orang yang bertanya "gimana sih bisa melewati masa-masa seperti ini" dan jawabku "ya sabar saja toh nanti akan terbiasa dengan berjalannya waktu". Tapi rupanya saat ini aku sedang mengalaminya sendiri dan ternyata apa yang kurasakan tak sama dengan apa yang pernah kukatakan kepada orang-orang yang pernah bertanya kepadaku ketika itu.
Masalahnya ini adalah sebuah perasaan kehilangan walaupun aku menyadari bahwa ini akan kulewati dan mau tidak mau, atau suka tidak suka ini mesti ku jalani, demi masa depan anakku. Dan masalahnya Abdurrachman baru saja lulus SD yang bagiku usia seperti itu masih sangat muda. Banyak memang kawan-kawan anakku juga sekolah ke daerah lain (pesantren) paling tidak ini juga sedikit membuatku merasa tenang karena berarti anakku tidak sendirian merantau.
Inilah adalah perasaan seorang ibu yang begitu mencintai anaknya dengan harapan akan menjadi orang yang berguna bagi orang lain, berilmu, dan tentunya menjadi anak yang sholih. Amiin.
7 comments:
bakalan sepi dong buk
Iya nih! mas Joko, tapi semoga ini suatu pembelajaran yang sangat berarti dan ini akan di alami oleh banyak orang tua. Bedanya sekarang sedang giliran saya yang merasakannya. So, semoga Allah mudahkan urusan ini...Amiin.
ibu
begitupun perasaan si abang. dulu waktu lz pisah sama ummi wah sedihnya buuu...nangis seharian. tapi demi menuju masa depan, lz kuatkan keinginan untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik.
nantinya ibu akan bangga dengan keputusan ini :)
Thanks for your support!
hiks..berkurang satu penyemangat anak2 disini. si abang paling top kalo di ajakin tour sepeda..ngasih inspirasi & teladan ke adek2 nya,gk pernah mengeluh apalagi nyusahin..
Moga2 abang disana mendapat lingkungan yang penuh kasih, yang islami, jg pendidikan yang menunjang intelegensia dan akidah. ummi, semoga sekeluarga tetap selalu dekat. Kalo kata orang IT nih (ciee) jarak itu gk di ukur dalam kilometer..tp dalam byte ;) Selama masih bisa chat,video conf, mms, sms, moga2 kerinduannya berkurang sedikit..
Semoga ya mbak Ita, jazakallahu atas do'a dan juga semangatnya.
Assalamu'alaikum. Salam kenal dari Surabaya. Moga2 koment sy masuk. Just blog walking. Suami sy wawali Sby. Jadi kita senasib yaa Bu. Btw, anak2 itu adalah amanah, titipan-Nya. Semoga kita semua diberi kemudahan menjaga amanahNya.
Wassalam.
Post a Comment