Di era 2000-an pemimpin di negara kita tercinta ini sudah banyak yang di dominasi oleh kaum hawa, yang pasti ini masalah skill dan potensi bagi seorang wanita yang sesunguhnya mempunyai kemampuan yang tak bisa di pandang sebelah mata,
Bahkan dunia pernah mengakui bahwa negara kita Indonesia juga pernah di pimpin oleh seorang presiden perempuan.
Terlepas mampu atau tidak yang jelas sejarah itu pernah ada. Saya pernah membaca sebuah majalah namanya warta e gav, disitu di muat nama-nama pemimpin perempuan yang berkuasa di pemerintahan dimulai sejak tahun 2000-an sampai masa reformasi ini.
Dibawah ini nama-nama para wanita hebat pengukir sejarah itu:
1. Meutia Hatta Swasono
Mentri Peranan Wanita masa jabatan 2004-2009
2. Sri Mulyani Indrawati
Mentri Keuangan masa bakti 2005-2009
3. Mari Elka Pangestu
Mentri Perdagangan masa bakti 2004-2009
4. Siti Fadilah Supari
Mentri Kesehatan masa bakti 2004-2009
5. Ratu Atut Chosiyah
Gubernur Banten masa bakti 2007-2012
6. Rina Iriani S Ratnaningsih
Bupati Karanganyar masa bakti 2003-2008
7. Ratna Ani Lestari
Bupati Banyuwangi masa bakti 2003-2008
8. Marlina Moha Siahaan
Bupati Bolaang Mongondow masa bakti 2001-2006 dan 2006-20011
9. Haeny Relawati Rini Widiastuti
Bupati Tuban masa bakti 2001-2006 dan 2006-2011
10. Siti Nurhayati
Bupati Nganjuk masa bakti 2003-2008
11. Tutty Hayati Anwar
Bupati Majalengka masa bakti 1999-2004 dan 2004-2009
12. Rustriningsih
Bupati Kebumen masa bakti 2000-2005 dan 2005-2010
13. Suryatati A Manan
Walikota Tanjung Pinang masa bakti 2002-2007 dan 2008-201
Bagi para pejuang wanita di Indonesia, jangan takut untuk melangkah maju dalam rangka membangun bangsa kita tercinta ini, karena di tangan kita perempuan yang tegar dan selalu ingat akan kodrat sebagai wanita yang juga seorang ibu yang mempunyai jiwa welas asih yang akan kita tebarkan ke seluruh penjuru dunia.
Kita sebagai ibu dari anak-anak kita, kita sebagai istri dari suami kita, kita sebagai anggota masyarakat yang punya tanggung jawab terhadap masyarakat yang kita pimpin, kita juga sebagai makhluk sosial, dan juga tak lupa kita juga sebagai teman dikala susah maupun senang dari suami tercinta kita, dan masih banyak lagi peran-peran kita sebagai seorang perempuan....
Sumber Warta e Gov
3 comments:
Dari tadi namanya: Hayati, Suryatati, Nurhayati... Supartinya Manna!... he he :) ternyata ibu tawadhu juga
Semoga segera di susul oleh para tokoh wanita dari para da'iyah
ha ha....bisa aja pak Nasihin..:-)
btw, thank's atas kunjunganya.
Post a Comment